Canang Kecag/Jembungan
Cara Metanding Canang Kecag/Jembungan:
Langkah pertama, siapkan sebuah ceper yang diatasnya berisi raka-raka jangkep yang diiris (seperti pisang, buah, tebu dan jajan uli begina),
Berisi 2 (dua) buah celemik/tangkih, yang satunya berisi ajengan (nasi) yang lagi satu berisi kacang, saur dan telur,
Satu buah sampian plaus/petangas alit/kecil, satu buah canang sari.
Untuk panduan dari Video akan menyusul dan tutorial membuat canang kecag atau jembungan versi Karangasem kami tampilkan dalam bentuk gambar dahulu.
Prasarana upakara ini berdasar desa kalapatra dan setiap desa pastinya berbeda-beda karena faktor nista madya utama.
Perbedaan dari canang kecag rahina Galungan dan Kuningan ini terletak pada warna nasi atau tumpengnya saja.
Sebab, Saat rahina Galungan nasinya warna putih itu sebagai simbolis kesucian, kemenangan dharma melawan adharma (kebaikan melawan kejahatan).
Berbeda dengan canang kecag rahina Kuningan itu nasinya berwarna kuning atau tumpeng kuning sebagai simbolisasi penghormatan umat Hindu kepada leluhur.
Dikutip dari sloka Weda, tepatnya BHAGAVADGITA Bab IX. Sloka 26, Berbunyi:
"Patram puspam Phalam toyam yo me bhaktya paryacchati tad aham bhaktya upahrtam asnami prayatatmanah"
Artinya:
Barangsiapa mempersembahkan kepadaKu dengan dedikasi, sehelai daun, sekuntum bunga, ataupun air, Ku terima persembahan penuh kasih itu sebagai persembahan dari hati yang suci-murni.
Narasi Canang Kecag/Jembungan dari berbagai lontar ternama dan terpercaya seperti:
Lontar Lebur Wangsa
Lontar Bhuwana Kosa
L0ntar Pelutaning Yadnya
Lontar Tapeni Yadnya
L0ntar Roga Segara Gumi
Lontar Tutur Sang Hyang Tapeni
Lontar Medang Kemulan
Dewa Tattwa
Yadnya Prakerthi
Belum ada Komentar untuk "Canang Kecag/Jembungan"
Posting Komentar