Banten Peras

Mdelpapan.com - Banten Peras yang kami bahas disini hanya sekilas singkat penjelasan inti dan sebagai pelengkap prasarana bebantenan Hindu di Bali.

Peras
Tetandingan Peras

Cara Buat Banten Peras Seperti Berikut:

Siapkan sebuah nampan/bokor, diatasnya berisi aledan peras, dibawah aledan berisi pis bolong aketeng, beras, base tampin dan benang.


Diatas aledan berisi pisang, raka² jangkep (buah jajan), dua buah tumpeng, sebuah kojong rangkad/kojong manak berisi kacang saur ayam panggang, sebuah sampian peras dan canang sari/gempuk.


Jika dijabarkan arti Banten Peras : 

Kata “Peras” dapat diartikan “sah” atau resmi, seperti kata: “meras anak” mengesahkan anak.


Maka “banten peras”, yang dimaksud disini adalah sesajen untuk mengesahkan anak/cucu, dan bila suatu kumpulan sesajen tidak dilengkapi dengan peras, akan dikatakan penyelenggaraan upacaranya “tan perasida”, yang dapat diartikan “tidak sah”.


Oleh sebab itulah banten ini selalu menyertai sesajen-sesajen yang lain terutama yang mempunyai tujuan-tujuan tertentu. 

Seperti upacara mempasupati motor atau mengupacarai motor yang baru dibeli, atau upcara natab atau otonan dan upacara-upacara Hindu lainnya.


Pada prinsipnya memiliki fungsi sebagai permohonan agar semua kegiatan tersebut sukses (prasidha).


Dalam kata lain sebuah upacara agama yang dilaksanakan berjalan lancar (labda karya mamargi antar lan rahayu).


Narasi Sumber Referensi Banten ini dikutip dari sastra:

Lontar Lebur Wangsa
L0ntar Bhuwana Kosa
Lontar Tutur Sang Hyang Tapeni
Lontar Medang Kemulan
L0ntar Pelutaning Yadnya
Lontar Tapeni Yadnya
L0ntar Roga Segara Gumi
Dewa Tattwa
Yadnya Prakerthi

Dan dari berbagai informasi srati banten (Wiku tapeni) terpercaya.

Belum ada Komentar untuk "Banten Peras"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel